Tokyo – Ketika Cloud Computing mendominasi pemrosesan data, tren AI Edge Computing menawarkan arsitektur baru yang membawa komputasi dan kecerdasan buatan lebih dekat ke sumber data itu sendiri—di “tepi” (edge) jaringan, seperti perangkat IoT, pabrik, atau mobil otonom.
Keuntungan utama Edge Computing adalah kecepatan dan latensi yang sangat rendah. Pemrosesan data terjadi secara lokal di perangkat, bukan dikirim ke cloud dan kembali lagi. Hal ini krusial untuk aplikasi real-time dan mission-critical seperti mobil otonom (yang harus membuat keputusan pecahan detik), atau pemantauan pabrik yang memerlukan respons segera. Selain itu, pemrosesan lokal meningkatkan privasi data karena data sensitif tidak perlu meninggalkan perangkat.
AI Edge Computing memerlukan chip yang lebih canggih dan hemat daya di tingkat perangkat keras. Evolusi ini memungkinkan perangkat kita menjadi lebih cerdas, lebih otonom, dan lebih aman, mendistribusikan kecerdasan di seluruh ekosistem digital kita.